Pengumuman:
Keringanan pembayaran UKT bagi mahasiswa minimal semester 9, silakan cek situs web resmi fakultas.

Jangan Anggap Sepele Kesehatan Mental

Sumber: Google Images

“Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.”

            Hari Kesehatan Mental Dunia diperingati setiap 10 Oktober 2018. World Health Organization (WHO), badan kesehatan dunia mengatakan bahwa kalangan remaja dan dewasa muda merupakan kalangan yang mudah terganggu kesehatan mentalnya. Kesehatan mental kerap menjadi hal yang sering diabaikan kebanyakan orang. Bahkan persepsi terhadap kesehatan mental sering kali disalahartikan sebagai gangguan jiwa. Padahal kesehatan mental juga mencakup hal-hal yang lebih kecil seperti rasa cemas yang berlebihan dan juga stres.

            Kesehatan mental termasuk kedalamnya emosi, psikologi dan kehidupan sosial yang mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku. Kesehatan mental juga mempengaruhi bagaimana seseorang menangani tekanan, berhubungan dengan orang lain, dan membuat keputusan. Orang yang kesehatan mentalnya tidak baik belum tentu mengalami gangguan jiwa, tapi kesehatan mental yang buruk merupakan salah satu pemicu gangguan jiwa.

            Gangguan kesehatan mental yang terjadi pada kalangan remaja dan dewasa muda, sering terjadi karena perubahan pola dan gaya hidup, pengalaman masa lalu, beban kerja serta hubungan sosial antar sesama. Gangguan kesehatan mental tidak memiliki gejala yang begitu mencolok. Mereka yang memiliki kepribadian heboh dan menyukai keramaian serta mudah bergaul bisa jadi orang yang sangat menutup diri tentang permasalahannya. Orang yang selalu tertawa dan terlihat tanpa beban bisa jadi ia selalu menangis saat sendiri. Orang yang terlihat baik-baik saja fisiknya, belum tentu kesehatan mentalnya juga baik.

Walaupun tidak memiliki gejala yang begitu mencolok, tapi gangguan kesehatan mental bisa dilihat dari hal-hal sederhana yang dialami. 

Pernahkah kamu merasa hampa? Merasa kosong, tidak merasa senang, tapi tidak juga merasa bahagia, dan tidak tau mau melakukan apa bahkan disaat kamu dalam keramaian, dirimu merasa sendiri. Atau pernahkah kamu tiba-tiba menangis, tapi kamu tak tahu karena apa dirimu menangis?

Hal-hal seperti itu kerap diabaikan kebanyakan orang, mereka sering berpikir hal tersebut biasa saja, dan akan juga hilang. Padahal itu menandakan kesehatan mental mereka sedang terganggu.

Mereka yang sering merasa kosong bisa jadi mereka mengalami kejenuhan. Kejenuhan itu bisa berupa jenuh terhadap pekerjaan, dan juga jenuh terhadap aktivitas-aktivitas keseharian yang monoton. Mereka yang merasa kosong juga bisa diartikan mereka butuh istirahat dari apa yang membuat mereka jenuh, atau mereka bisa memiliki waktu untuk diri mereka sendiri. Untuk orang-orang yang sering menangis tanpa ada penyebab yang ia ketahui, biasanya hal tersebut terjadi karena beban permasalahan mereka telah menumpuk dan selalu dipendam tanpa diceritakan pada orang lain.

            Orang yang selalu membanding-bandingkan diri mereka dengan orang lain, menganggap diri mereka tidak bisa apa-apa, tidak berguna, bahkan membenci diri mereka sendiri, bagi mereka memalukan untuk jadi diri mereka merupakan gangguan kesehatan mental yang dikategorikan serius dan tidak bisa dianggap remeh. Biasanya orang-orang yang seperti ini memiliki pengalaman masa lalu yang buruk, kepercayaan diri dan self-pride yang rendah, serta kurangnya perhatian dan kasih sayang. Mereka berada dititik dimana mereka membenci diri sendiri sehingga kerap kali melukai diri sendiri. Hal ini dikategorikan kedalam gangguan kesehatan mental berat Borderline Personality Disorder.  

            Hal-hal kecil seperti kekesalan ataupun pemikiran yang ditumpuk-tumpuk, seringkali menjadi pemicu terganggunya kesehatan mental yang berujung pada stres dan kejenuhan. Stres yang berlarut-larut dan tak kunjung habis dapat menyebabkan depresi. Depresi yang tak segera ditangani akan berujung pada kematian. Kematian akibat depresi akan meninggalkan  rasa bersalah yang amat dalam pada orang-orang yang ditinggalkan.

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan tentu saja butuh diperhatikan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menangani gangguan terhadap kesehatan mental, yaitu:

Perkuat iman dan tingkatkan ibadah

Orang-orang dengan iman yang kuat akan terjauhi dari rasa hampa dan pikiran buruk terhadap diri sendiri maupun orang lain. Orang dengan iman yang kuat akan lebih mensyukuri diri apa adanya. Jika menemui permasalahan, Allah SWT menjadi tempat peraduan. Meningkatkan ibadah akan menjauhi kita dari kejenuhan dan perasaan sendiri.

Jangan suka menyimpan permasalahan seorang diri

Ceritakanlah permasalahanmu pada orang-orang yang kamu percaya. Jika kamu merasa tidak ada orang yang cocok untuk mendengarkan permasalahanmu, kamu bisa menuliskan permasalahanmu dalam bentuk tulisan, seperti diari, puisi, ataupun tulisan-tulisan biasa. Kamu juga bisa menuangkannya dalam bentuk lain, seperti hobi yang membuatmu merasa lebih baik.

Me Time

Luangkan waktu untuk dirimu sendiri. Kamu yang merasa bosan dan jenuh dengan permasalahan sehari-hari atau aktivitas yang monoton, butuh untuk me-refreshing-kan diri. Kamu bisa memberi penghargaan untuk dirimu sendiri dengan cara menyenangkan diri dengan melakukan aktivitas yang kamu sukai. Misalnya menonton drama, membaca novel, bermain musik, travelling, hiking, dan aktivitas-aktivitas menyenangkan lainnya. Me time juga bisa dilakukan dengan merenungi, menerima, dan berdamai dengan diri sendiri.

Konsultasi dengan psikolog atau orang yang ahli

Bagi mereka yang mengalami gangguan kesehatan mental berat, konsultasi dengan psikolog adalah pilihan yang tepat. Jangan sampai menunggu gangguan kesehatan mental merusak kehidupanmu dan hubunganmu dengan orang-orang terdekat.

Intinya, jangan biarkan dirimu berlarut-larut dalam emosi yang tidak stabil dan kesehatan mental yang tidak baik. Kesehatan mental yang tidak baik dapat merusak kehidupan, dan mengakhiri hidup bukanlah pilihan yang tepat untuk mengakhiri permasalahan.

Mari lebih peka terhadap orang-orang disekitar kita, karena bisa jadi salah satu dari mereka tengah mengalami gangguan kesehatan mental dan butuh pertolongan kita. Mereka belum tentu akan bercerita jika tidak kita yang dulu bertanya. Mereka belum tentu akan membuka topeng mereka sebelum kita yang dulu meminta. Mereka juga belum tentu akan meraih tangan kita jika tidak kita dulu yang mengulurkan tangan.

Link Eksternal : Daftar Komunitas Peduli Kesehatan Jiwa (rappler.com)

Penulis: Marizka, Editor : Glh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dioptimasi olehZakiy dari Mogodev