Seiring dengan menjamurnya toko online, kegiatan jual beli pun juga sudah dapat dilakukan dengan sangat mudah. Tak perlu repot-repot datang ke toko atau tempat barang tersebut dijual, pembeli hanya perlu mengklik beberapa kali di aplikasi smartphone atau melalui web.
Belanja secara online memungkinkan konsumen untuk memesan barang di belahan bumi manapun selama masih terjangkau aplikasi. Namun, tak sedikit juga masyarakat yang masih enggan beralih ke sistem yang lebih mudah tersebut. Alasannya, mereka masih bertahan dengan sistem konvensional, karena mereka dapat lebih leluasa memilih barang yang mereka beli. Selain bisa menawar, konsumen dapat memastikan langsung barang yang ingin mereka beli.
Selain permasalahan tersebut, harga ongkos pengiriman (ongkir) yang dibeli secara online juga menjadi permasalahan. Ongkos pengiriman barang bervariasi tergantung jauh-dekatnya tujuan pengiriman, ukuran, dan berat barang yang dikirim. Permasalahannya, barang yang harganya Rp50.000 bisa menjadi Rp80.000 karena ongkir, bahkan bukan tak mungkin harga ongkir lebih mahal daripada harga barang yang dikirim.
Mengatasi permasalahan ongkir saat belanja online, 5 orang mahasiswa dari Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas (JSI FTI UA) membangun sebuah aplikasi untuk mengatasinya. Melalui kegiatan Pekan Kreativitas Mahasiswa di Bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang diadakan sejak April 2018 lalu, Dartika Anie Marian sebagai ketua tim dan rekan-rekanya mengembangkan aplikasi berbasis web yang dapat menekan harga ongkir.
Aplikasi yang dinamai Parit ini memungkinkan konsumen yang ingin membeli barang di toko online untuk membuat kampanye. Kampanye ini mengumpulkan sekelompok orang yang berada pada daerah yang sama dan berkeinginan membeli produk online yang sama. Nantinya, pemilik dan peserta campaign ini akan patungan untuk membeli barang tersebut dan menekan harga ongkir.
Hingga saat ini, aplikasi tersebut sudah dapat diakses melalui www.parit.store. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, aplikasi ini sudah bisa melakukan transaksi dan sudah terdapat 3 kampanye yang diikuti oleh beberapa orang. Untuk membuat dan mengikuti kampanye, pembeli harus memiliki akun Parit terlebih dahulu. Pembuat kampanye akan menentukan barang dan batas jumlah yang ingin dibeli, periode kampanye, dan hal-hal penting lainnya. Pembeli lain yang mempunyai minat yang terhadap barang yang sama nantinya dapat mengikuti kampanye tersebut agar ongkir bisa ditekan.
(Penulis : Yudha Restu Alditya, Editor : Galuh Permana)